The 2-Minute Rule for Cerpen Fiksi
Suatu hari aku pergi ke mal bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marahi dia dengan perkataan yang kasar karena keegoisanku.Yang membuat dia lebih depresi adalah saat rebahan di malam hari, terlihat olehnya hanya bagian atas perutnya, tidak lagi rata. Kata Tina, teman baiknya, ukuran seseorang gendut apa nggak itu dari saat rebahan, apakah hanya terlihat perut saja atau masih terlihat sampai bawah.
Tambahan lagi, dia juga tau mana yang berlian asli, mana yang palsu. Dan yang paling tidak kusuka adalah senyum miringnya yang sinis ketika merasa pasti bahwa tas yang dipakai temannya yang lain palsu..
Suatu ketika, Samosir diminta oleh ibunya agar mengantarkan bekal makan siang untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Saat di pertangahan jalan, Samosir yang merasa lapar lantas memakan bekal makan siang tersebut hingga tersisa sedikit.
Setiap hari ia berjalan sambil menjinjing tas berisi garam untuk dijual dari rumah ke rumah atau ke pasar. Pada suatu hari, di kampung tetangga ada orang meninggal. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat memandikan dan menyembahyangkan jenazahnya. Cerpen Fiksi Beberapa orang diutus mencari orang yang dapat memandikan dan menyembahyangkan jenazah.
“Teman-teman sepertinya kue ini bekal Pak Tukang Kayu yang sering ke hutan ini, mungkin dia baru saja ke sini dan belum pergi terlalu jauh. Bagaimana jika ku susul kan kue ini, bukankah menolong orang juga perbuatan mulia?” Cici meyakinkan temannya.
Mereka tertawa dan menasihatiku agar aku harus mendengar perkataan ibu guru dengan baik. Aku susah tidur malam itu. Aku tidak sabar untuk memulai hari keduaku di sekolah!
Pada suatu hari di hutan belantara, hiduplah seekor kancil kecil yang sangat cerdik. Ia dikenal dengan sebutan Si Kancil. Nama Si Kancil sangat terkenal di hutan tersebut karena kecerdikannya dalam mengatasi berbagai masalah.
“Ika, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi.” kata Riska.
Ada sesuatu pada dirinya yang mengingatkanmu kepada seseorang nun di masa lalu, tapi entah apa. Seseorang itu pernah begitu dekat denganmu, tetapi kini terasa begitu jauh.
Selain struktur, kamu juga bisa melihat bahwa ada kaidah kebahasaan dari cerita fiksi yang menjadi salah satu ciri-cirinya.
Sesampainya di rumah orang yang meninggal itu, Pak Garam langsung memandikan mayat. Namun, Pak Garam menjadi terkejut ketika melihat batu di ketiak mayat yang dimandikan. Diam-diam Pak Garam menyimpan batu itu. Konon, batu itu bernama buntat manusia atau disebut juga "barang keramat". Kegunaannya sangat luar biasa dan termasuk barang antik yang tak ternilai harganya.
Ini membuktikan bahwa jika kita memiliki tekad dan semangat, kita bisa mencapai impian dan mendapatkan kebahagiaan di masa depan.
Dan ia pun teringat, desanya memiliki sungai dengan aliran yang deras dan bahkan memiliki air terjun.